Silent Hill 2 Remake Bikin Gamer Indonesia Merinding dengan Horor Psikologis

Silent Hill 2 Remake Bikin Gamer Indonesia Merinding dengan Horor Psikologis
Silent Hill 2 Remake Bikin Gamer Indonesia Merinding dengan Horor Psikologis

Candygg17.com – Silent Hill 2 Remake, karya terbaru Bloober Team dan Konami, telah mengguncang komunitas gamer Indonesia sejak rilisnya pada 8 Oktober 2024 untuk PC dan PS5. Mengadaptasi game horor klasik 2001. Remake ini menghidupkan kembali kisah James Sunderland di kota berkabut Silent Hill dengan visual Unreal Engine 5 yang menakjubkan dan atmosfer mencekam. Tagar #SilentHill2ID viral di platform X.

Game ini mempertahankan cerita emosional tentang James yang mencari mendiang istrinya, Mary. Sambil menambahkan mekanisme pertarungan yang diperbarui dan eksplorasi open-world yang lebih luas. Monster ikonik seperti Pyramid Head dan atmosfer kabut yang mencekik mendapat pujian. Dengan IGN memberikan skor 8.8/10 untuk “penghormatan setia sekaligus inovatif.” Komunitas gamer Jakarta dan Bandung ramai mengadakan sesi streaming, berbagi momen jumpscare di kafe gaming.

Kontroversi sempat muncul di X ketika beberapa penggemar lama mengkritik perubahan pada desain monster dan ending baru. Yang dianggap menyimpang dari versi asli. “Remake-nya bagus, tapi Pyramid Head kok beda vibe.”

Bloober Team menjelaskan perubahan dilakukan untuk menyegarkan pengalaman tanpa menghilangkan esensi. Hingga Mei 2025, game ini terjual 3 juta kopi global, dengan Indonesia menyumbang ribuan pemain aktif.

Kominfo belum mengomentari distribusi, tetapi game ini memicu diskusi tentang potensi remake game horor lokal seperti DreadOut. Dengan narasi mendalam dan horor psikologis yang kuat, Silent Hill 2 Remake mengukuhkan posisinya sebagai salah satu game horor terbaik 2024, menginspirasi pengembang Indonesia untuk mengeksplorasi genre serupa.

“Black Myth: Wukong” Menggebrak, Gamer Indonesia Terpukau Cerita Mitologi Tionghoa

“Black Myth: Wukong” Menggebrak, Gamer Indonesia Terpukau Cerita Mitologi Tionghoa
“Black Myth: Wukong” Menggebrak, Gamer Indonesia Terpukau Cerita Mitologi Tionghoa

Candygg17.com – Black Myth: Wukong, action RPG epik dari Game Science, terus mencuri hati gamer Indonesia sejak rilis globalnya pada 20 Agustus 2024 untuk PC dan PS5. Game ini, yang terinspirasi dari novel klasik Tionghoa Journey to the West. Menempatkan pemain sebagai Sun Wukong, Raja Kera, dalam petualangan melawan monster mitologi di dunia fantasi yang memukau. Tagar #WukongIndonesia meledak di platform X.

Gameplay Black Myth: Wukong menggabungkan mekanisme Souls-like dengan aksi cepat, menawarkan pertarungan bos yang menantang dan sistem transformasi unik, di mana pemain bisa berubah menjadi makhluk mitologi seperti serangga atau burung. Ceritanya yang kaya akan budaya Tionghoa, dipadukan dengan narasi emosional. Mendapat skor 9/10 dari GameSpot, yang menyebutnya “perpaduan sempurna antara budaya dan aksi.” Komunitas Indonesia, terutama di Jakarta, mengadakan streaming party di kafe gaming untuk merayakan rilisnya.

Kontroversi muncul di X ketika beberapa pemain memperdebatkan tingkat kesulitan, dengan keluhan bahwa beberapa bos terlalu sulit bagi pemain kasual. “Wukong ini bikin jantungan, tapi epik banget!” tulis

@RPGFanIndo. Game Science merespons dengan patch pada Oktober 2024, menambahkan opsi kesulitan lebih mudah. Hingga Mei 2025, game ini terjual 10 juta kopi global, dengan Indonesia menyumbang puluhan ribu pemain.

Kominfo belum mengomentari distribusi game ini, tetapi antusiasme lokal menunjukkan potensi pasar untuk game berbasis mitologi. Black Myth: Wukong tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi diskusi tentang pengembangan game lokal bertema budaya Nusantara, dengan harapan studio Indonesia bisa menciptakan karya sekelas ini.

Elden Ring: Shadow of the Erdtree” Ekspansi Epik yang Guncang Gamer Indonesia

Elden Ring: Shadow of the Erdtree” Ekspansi Epik yang Guncang Gamer Indonesia
Elden Ring: Shadow of the Erdtree” Ekspansi Epik yang Guncang Gamer Indonesia

Candygg17.com – Ekspansi Elden Ring: Shadow of the Erdtree, dirilis oleh FromSoftware pada 21 Juni 2024 untuk PC, PS5, dan Xbox Series X/S, terus mengguncang komunitas gamer Indonesia dengan dunia baru yang luas dan cerita mendalam. Ekspansi ini memperkenalkan Land of Shadow, wilayah baru dengan lanskap gothic dan musuh brutal. Serta narasi tentang Miquella, karakter kunci dalam mitologi Elden Ring. Tagar #ShadowOfTheErdtree viral di platform X.

Game ini mempertahankan gaya open-world RPG khas FromSoftware, dengan tambahan 10 bos utama. Lebih dari 100 senjata baru, dan mekanisme pertarungan yang diperbarui. Seperti skill “Ash of War” yang dinamis. Ekspansi ini mendapat skor 9.4/10 dari IGN, disebut sebagai “sekuel terselubung” karena skalanya yang masif. Di Indonesia, komunitas gamer di Jakarta dan Surabaya menggelar acara offline untuk merayakan rilisnya, dengan turnamen kecil di kafe gaming.

Namun, Shadow of the Erdtree juga memicu kontroversi ringan di X karena tingkat kesulitannya yang ekstrem, membuat beberapa pemain baru frustrasi. “Bosnya bikin pengen buang controller, tapi nagih!”

FromSoftware merespons dengan patch pada Desember 2024 untuk menyeimbangkan beberapa pertarungan. Hingga Mei 2025, ekspansi ini terjual 5 juta kopi global, dengan Indonesia menyumbang ribuan pemain aktif.

Kominfo belum mengomentari distribusi game ini, tetapi antusiasme lokal menunjukkan potensi pasar Souls-like di Indonesia. Dengan narasi kaya dan visual memukau, Shadow of the Erdtree mengukuhkan posisi Elden Ring sebagai salah satu game terbaik dekade ini, sekaligus menginspirasi pengembang lokal untuk mengejar kualitas serupa.

“Stellar Blade” Memanas di 2025: Kontroversi Desain Karakter dan Kesuksesan Global

“Stellar Blade” Memanas di 2025: Kontroversi Desain Karakter dan Kesuksesan Global
“Stellar Blade” Memanas di 2025: Kontroversi Desain Karakter dan Kesuksesan Global

Candygg17.com – Game Stellar Blade, action-adventure besutan Shift Up asal Korea Selatan, kembali menjadi sorotan di Indonesia setelah unggahan viral di X memicu perdebatan sengit. Dirilis pada April 2024 untuk PlayStation 5, game ini menuai pujian atas gameplay hack-and-slash yang adiktif dan grafis memukau. Namun juga dikecam karena desain karakter utama, Eve, yang dianggap terlalu seksual. Kontroversi ini mencuat lagi setelah komunitas gamer lokal di X.

Stellar Blade mengisahkan Eve, seorang prajurit yang bertarung melawan monster Naytiba di Bumi pasca-apokaliptik. Gameplay-nya, yang menggabungkan elemen Dark Souls dan Bayonetta, mendapat skor rata-rata 9/10 dari ulasan global, dengan penjualan mencapai 5 juta kopi hingga Mei 2025. Namun, desain Eve yang minim pakaian memicu tuduhan objektifikasi perempuan. Meskipun Shift Up bersikeras bahwa desain tersebut mencerminkan estetika seni mereka. “Kami ingin pemain fokus pada cerita dan skill, bukan hanya visual,” ujar CEO Shift Up, Kim Hyung-tae, dalam wawancara dengan IGN.

Di Indonesia, gamer terpecah: sebagian memuji keberanian Shift Up menonjolkan identitas visual. Sementara lainnya menilai desain Eve tidak ramah bagi pemain perempuan. Kominfo menyatakan akan memantau distribusi game ini, meski belum ada rencana pelarangan. Diskusi di X juga menyinggung perbandingan dengan game seperti No Mercy dan Black Myth: Wukong, yang sama-sama kontroversial. Kontroversi ini menegaskan tantangan industri game dalam menyeimbangkan kreativitas artistik dengan sensitivitas budaya, sembari mempertahankan daya tarik pasar.

Game “Black Myth: Wukong” Kembali Panaskan Debat Kontroversi di 2025

Game “Black Myth: Wukong” Kembali Panaskan Debat Kontroversi di 2025
Game “Black Myth: Wukong” Kembali Panaskan Debat Kontroversi di 2025

Candygg17.com – Game Black Myth: Wukong, action RPG besutan Game Science asal Tiongkok, kembali mencuri perhatian setelah memicu kontroversi global sejak rilisnya pada Agustus 2024. Game yang terinspirasi dari novel klasik Tiongkok Journey to the West ini menuai pujian atas visual memukau dan gameplay dinamis. Namun juga dikecam karena panduan streaming yang dianggap diskriminatif. Pedoman tersebut, yang bocor di media sosial, meminta streamer menghindari topik seperti “feminisme,” “politik,” dan “konten sensitif,” memicu tuduhan sensor ketat dari pengembang.

Kontroversi ini mencuat kembali di Indonesia setelah unggahan di X menyoroti larangan tersebut, dengan netizen membandingkannya dengan pembatasan kebebasan berekspresi. Beberapa gamer lokal memuji Black Myth: Wukong sebagai karya seni yang menonjolkan budaya Tiongkok. Dengan mekanisme pertarungan berbasis mitologi dan grafis Unreal Engine 5 yang memukau. Namun, lainnya mengkritik sikap Game Science yang dianggap menghindari diskusi sosial, terutama setelah studio ini menolak mengomentari isu tersebut. “Game-nya epik, tapi aturan streaming-nya bikin risih,”

Selain itu, laporan dari PC Gamer menyebutkan bahwa pedoman ini mencerminkan sikap Game Science yang enggan meminta maaf. Memicu spekulasi tentang tekanan dari otoritas Tiongkok. Meski begitu, game ini tetap laris, dengan lebih dari 10 juta kopi terjual global hingga Mei 2025. Di Indonesia, komunitas gamer terpecah antara yang menikmati gameplay dan yang mempertanyakan etika pengembang. Pemerintah, melalui Kominfo, belum mengambil sikap resmi, tetapi desakan untuk regulasi konten game semakin menguat.

Kontroversi ini menambah daftar panjang game yang memicu debat, seperti No Mercy dan Ethnic Cleansing, menyoroti tantangan industri game dalam menyeimbangkan kreativitas dan tanggung jawab sosial.